Masalah Nyeri


A. Definisi
Nyeri adalah pengalaman sensorik yang dicetuskan oleh rangsangan yang merupakan ancaman untuk menghancurkan jaringan disebut sesuatu yang menyakitkan. (Mount Castle, 1980 yang dikutip oleh Rosemary Mander, 2004).
Nyeri adalah suatu perasaan atau pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang dihubungkan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial terjadi kerusakan nyeri (Merskey 1980 dikutip oleh Rose Mender, 2003).
Nyeri adalah suatu keadaan distress berat yang dikaitkan dengan peristiwa yang mengancam kebutuhan seseorang (Cassel 1982 dikutip oleh Rose Mender, 2003).
B. Etiologi Nyeri
1. Trauma
1) Mekanik misalnya benturan gesekan
Nyeri timbul akibat ujung syaraf bebas mengalami kerusakan karena terjadinya trauma tersebut yang mungkin tersayat putus.
2) Thermis misalnya panas
Nyeri timbul karena ujung syaraf reseptor nyeri mengalami rangsangan akibat panas.
3) Chemis misalnya sentuhan / tersentuh asam / asam kuat
Nyeri timbul karena rangsangan atau kerusakan.

4) Elektrik
Karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor nyeri sehingga timbul kejangan otot dan kerusakan akibat terbakar oleh listrik tersebut.
2. Neoplasma
1) Jinak, nyeri terjadi karena adanya tekanan pada ujung syaraf reseptor nyeri.
2) Ganas, nyeri terjadi karena kerusakan jaringan yang mengandung reseptor nyeri dan juga karena terikan atau jepitan.
3) Peradangan
Misalnya abses, nyeri terjadi karena ujung kerusakan ujung syaraf reseptor akibat adanya peradangan dan bisa karena nyeri terjepit karena pembengkakan.
4) Gangguan sirkulasi
Terjadi penyempitan pembuluh darah atau penyumbatan aliran darah ke satu daerah atau organ yang mengakibatkan terganggunya atau terhalangnya darah yang membawa zat makanan dari O2 ke daerah tersebut misalnya miokard infak.
5) Trauma psikologik
Setelah mengalami kejadian yang mengerikan atau dahsyat, misalnya: korban kecelakaan, pemerkosaan, mengeluh nyeri pada kemaluan.


C. Jenis Nyeri
1. Nyeri Visual
Jika suatu segmen persyarafan menyatu lebih dari satu daerah.
2. Nyeri Somatik
Nyeri yang terjadi karena rangsangan pada bagian di persyarafan oleh syaraf tepi.
D. Sifat Nyeri
1. Nyeri Alih
Jika suatu segmen persyarafan melayani lebih dari satu daerah.
2. Nyeri Radiasi
Nyeri yang menyebar di dalam sistem atau jalur anatomi yang sama. Contoh infak miokard akut.
3. Nyeri Proyeksi
Nyeri yang disebabkan oleh rangsangan syaraf sensorik akibat cidera atau peradangan syaraf.
4. Nyeri Kontinyu
Nyeri akibat rangsangan pada peritoneum pariental akan dirasakan terus menerus karena berlangsung terus misalnya pada reaksi radang.
5. Nyeri Kolik
Nyeri viseral akibat spasme otot polos, organ berongga disebabkan oleh hambatan dalam organ.
6. Nyeri Iskemik
Nyeri yang sangat hebat, menetap dan tidak menyudut. Tanda adanya jaringan yang terkena nekrosis.

7. Nyeri Pindah
Nyeri yang berubah sesuai dengan perkembangan patologi.
E. Gejala Klinik
1. Respon simpatis adrenal
1) Peningkatan denyut nadi, tekanan darah dan pernafasan.
2) Keringat berlebihan, muntah, pucat, dilatasi pupil.
2. Respon muscular
1) Peningkatan ketegangan otot, menggeliat, gelisah.
3. Respon emosional
1) Iritable, merintih, menangis, ekspresi wajah.
F. Mekanisme terjadinya nyeri
Stimulasi nyeri
Reseptor nyeri
Sumsum syaraf sentral melalui syaraf asenden
Talamus cortex cerebral
Menginterpretasikan arti nyeri
Sensasi nyeri
G. Faktor yang mempengaruhi rasa nyeri
1. Faktor Psikologik
1) Sikap ibu, keadaan mental ibu, kebiasaan ibu, budaya.
2. Faktor fisik
1) Visual analogue score



1) Bila skala nyeri > 5 harus diberikan terapi
2) Bila tingkat 10 penderita sangat takut dan sangat nyeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar